a.
Komunikas selular
- termasuk komunikasi radio
- frekuensi:
b.
Bluetooth
-
termasuk komunikasi radio
-
Frekuensi:
2400–2480 MHz
c.
Wifi ( wireless fidelity)
-
termasuk komunikasi radio
-
Frekuensi :
2.4 GHz
d.
GPS (Global positioning System)
-
termasuk komunikasi radio
-
Frekuensi :
GPS frequency overview
|
Band
|
Frequency
|
Description
|
L1
|
1575.42 MHz
|
Coarse-acquisition
(C/A) and encrypted precision (P(Y)) codes, plus the L1 civilian (L1C) and military (M) codes on future
Block III satellites.
|
L2
|
1227.60 MHz
|
P(Y) code,
plus the L2C and
military codes on the Block IIR-M and newer satellites.
|
L3
|
1381.05 MHz
|
Used for
nuclear detonation (NUDET) detection.
|
L4
|
1379.913 MHz
|
|
L5
|
1176.45 MHz
|
Proposed
for use as a civilian safety-of-life (SoL) signal.
|
e.
Komunikasi Satelit
-
termasuk komunikasi radio
-
frekuensi :
3.4 GHz sampai 7 GHz
f.
HT (Handie Talkie)
-
termasuk komunikasi radio
-
HF : 3-12
MHz Mode LSB/USB (penerbangan, RAPI/ORARI) — radio khusus
HF : 0,5 – 30 MHz mode AM (radio komersil)
HF : 30-76
VHF : 76 – 108 Mode FM (semua tahu ini radio FM)
VHF : 108 – 118 Mode AM (blank)
VHF : 118 – 133 Mode AM (penerbangan)
VHF : 133 – 136 Mode AM/FM (ada wireless phone)
VHF : 136 – 174 Mode FM (orang ngebrik / frekuensi
amatir radio)
VHF : 180 – 230 Mode AM/FM/WFM (radio komersil
banyak banget)
VHF : 230 – 300 Mode WFM (TV VHF)
VHF : 300 – 320 Mode AM (penerbangan militer)
VHF : 320 – 400 Mode FM (Taxi, dll)
UHF : 400 – 420 Mode FM (Trunking Polisi, Jasa
pengamanan, dll)
UHF : 420 – 440 Mode FM (ORARI)
UHF : 440 – 460 Mode FM (Pak Polisi)
UHF : 460 – 470 Mode FM (TNI, instansi pemerintah,
dll)
UHF : 470 – 500 Blank
UHF : 500 – 790 Mode WFM (TV UHF)
UHF : 800 – 820 Mode FM (Radio Trunking Polisi,
perusahaan swasta)
UHF : 820 – 850 Blank — cellular mungkin
UHF : 850 – 860 Mode FM (Polisi)
UHF : 860 – 900 Blank
UHF : 900 – 920 Trunking
UHF : 950 – 960 (Polisi, TNI, dll)
g.
DVB-T (Digital Vider Broadcast Terrestrial)
-
termasuk komunikasi radio
(Teknologi
siaran televisi digital lebih efisien dalam pemanfaatan spektrum dibanding
siaran televisi
analog. Secara teknis, pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk siaran televisi analog dapat
digunakan untuk penyiaran televisi digital sehingga tidak perlu ada perubahan
pita alokasi baik VHF maupun UHF. Sedangkan lebar pita frekuensi yang digunakan
untuk analog dan digital
berbanding 1 : 6, artinya bila pada teknologi analog memerlukan pita
selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi digital untuk lebar pita frekuensi
yang sama dengan teknik multiplex dapat digunakan untuk memancarkan sebanyak 6
hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang
berbeda tentunya.)
-
Frekuensi :
Frekuensi yang digunakan dalam siaran televisi digital
melalui kanal VHF dan UHF (170-230 MHz dan 470-890MHz) sebenarnya tidak sekedar
diperuntukkan untuk siaran televisi saja melainkan juga bisa digunakan untuk internet, komunikasi
data, bahkan telepon,
mengingat kemampuan komunikasi duplex (dua arah) yang dapat dilakukan pada teknologi televisi
digital ini. Interaktivitas sendiri diartikan fungsi kritis yang mengubah
keseluruhan konsep dari televisi yang menempatkan pemirsa sebagai pemegang
kontrol . Dengan melihat fungsi lama televisi dan kemampuannya utuk terhubung
dengan internet, televisi menjadi kanal komunikasi yang sangat kuat dan mampu
menjangkau seluruh sektor masyarakat. Televisi interaktif dapat terikat kepada
individu secara personal yang memungkinkan seperangkat layanan dihantarkan ke
rumah. Pemirsa juga bisa menggunakan televisi interaktif untuk mengirim e-mail, home
shopping, dan memainkan game
favoritnya. Namun demikian, pemirsa tetap akan menggunakan televisi secara
pasif, sebagaimana fungsi aslinya, tetapi kemudian akan terbiasa untuk
menggunakan fungsi yang lebih maju seperti fitur-fitur interaktif. Fitur-fitur
itu antara lain: layanan data dengan menu Bahasa
Indonesia, informasi ramalan cuaca, keadaan lalu lintas,
keuangan, peringatan dini bencana alam, berita, dan dapat dilengkapi dengan sarana pengukuran rating
TV.
h.
UWB (Ultra Wideband)
-
termasuk komunikasi radio
-
frekuensi :
3.1GHz sampai 10.6GHz
i.
VSAT( Very Small Aperture Terminal)
-
termasuk komunikasi radio
-
frekuensi :
Telkom-1 menggunakan C-Band (4-6 GHz). Selain C-Band ada juga KU-Band. Namun C-Band lebih tahan terhadap cuaca
dibandingkan dengan KU-Band. Satelit ini menggunakan frekuensi yang berbeda
antara menerima dan mengirim data. Intinya, frekuensi yang tinggi digunakan
untuk uplink (5,925 sampai 6,425 GHz), frekuensi yang lebih rendah digunakan
untuk downlink (3,7 sampai 4.2 GHz).
j.
Wimax (Worldwide
Interoperability for Microwave Access)
-
termasuk komunikasi radio
-
frekuensi :
Standar WiMax pada awalnya dirancang
untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui pada 2004 menjadi
802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang frekuensi 2 s.d.
11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed WiMax, diperbaharui lagi menjadi
802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal
frequency-division multiplexing (OFDM) yang lebih memiliki skalabilitas
dibandingkan dengan standar 802.16d yang menggunakan OFDM 256 sub-carriers.